Kelas Inspirasi : Obat Candu Untuk Selalu Kembali

/ 20160128 /
Kelas Inspirasi Magetan #3

Semua ini berawal dari kegagalan saya ingin berpartisipasi dalam Indonesia Mengajar beberapa tahun lalu. Waktu itu persyaratan yang harus saya penuhi adalah berpendidikan minimal Sarjana dan saya hanya lulusan dari DIII. Kemudian saya melanjutkan pendidikan ke jenjang DIV, yang bisa disebut setara dengan S1. Namun, ketika saya sudah lulus, saya mendapati kenyataan bahwa umur saya sudah melewati batas ketetapan. Sungguh menyedihkan ketika kita mempunyai niat ingin mengabdi kepada negara tetapi gagal karena hal administrasi.
Pada saat yang sama ketika saya merasa sedih tidak bisa terjun dalam Indonesia Mengajar, saya mendapat info mengenai Kelas Inspirasi. Saya mencari dan mengumpulkan informasi sebanyak – banyaknya mengenai Kelas Inspirasi sejak pertama kalinya digelar hingga sekarang.
Alhamdulillah, pada tahun 2015 di bulan September kemarin saya ikut terjun ke dalam Kelas Inspirasi Madiun. Mengawali tahun 2016 ini, untuk kedua kalinya saya ikut ke dalam Kelas Inspirasi tepatnya di Magetan.
Pertanyaannya, kenapa saya ikut lagi untuk kedua kalinya? Apakah tidak membuang waktu dan tenaga? Bukankah repot kita harus cuti dan pergi kedaerah yang lumayan tidak mudah perjalanannya?
Beberapa pertanyaan diatas pernah saya dapatkan dari beberapa teman setelah melihat status dan foto-foto yang saya update via sosmed. Dan dengan sabar berulang kali saya menjawab, “Saya kecanduan”. Iya, Kelas Inspirasi sudah membuat saya kecanduan untuk ikut lagi.
Kenapa saya sampai kecanduan? Karena bukan hanya kita saja yang berbagi inspirasi. Tetapi kita juga terinspirasi dari kepolosan anak – anak SD dan dari semangat teman – teman satu tim.
Dalam Rombel (rombongan belajar) zona 2 Kelas Inspirasi Magetan 3 di MI Fathul Ulum Poncol, saya mendapatkan tim yang sungguh luar biasa. Mungkin, dibandingkan tim yang lainnya, tim rombel kami yang paling banyak karena terdiri dari dari 13 orang awalnya dan pada saat hari inspirasi hanya 11 orang yang hadir.
Saya mengucapkan syukur berulang kali pada Allah SWT karena mendapatkan keluarga baru yang bisa menginspirasi saya sendiri. Kami saling bertukar cerita dan pengalaman masing – masing. Kami juga mendapat nasehat dari Relpeng (Relawan Pengajar) dari tim kami yaitu Bapak Said, beliau Dirut PT. DCU, yang memiliki segudang pengalaman luar biasa hebat menurut saya.
Acara pelepasan balon yang melambangkan cita-cita kita

Rombel 2 MI Fathul Ulum Poncol Kelas Inspirasi Magetan #3

Berbagi inspirasi dengan bercerita mengenai profesi kita dan profesi lainnya kepada anak – anak SD adalah salah satu wujud nyata kita ikut terjun langsung dalam memajukan pendidikan Indonesia. Kenyataan yang saya dan teman – teman temui di lokasi bahwa masih ada beberapa sekolah yang jauh dari kata baik sarananya. Tetapi, jangan sampai hal tersebut menyurutkan impian anak – anak untuk bercita – cita menjadi orang sukses dan membanggakan bagi keluarganya.

Mungkin saat ini kita sendiri masih berproses menuju sukses. Jangan menunggu kesuksesan itu datang baru kita berbagi ilmu, tetapi segeralah berbagi apa yang kita miliki sembari mengejar kesuksesan. Karena siapa tahu kesuksesan kita ada di dalam Kelas Inspirasi. Salam Inpirasi! 

It’s not a Joke, November 19th is World Toilet Day

/ 20151120 /
“World Toilet Day dapat menyadarkan kita bahwa kebersihan toilet harus tetap dijaga demi kesehatan kita dan pengguna lainnya.
Teks: Tia Agustiningrum & Devi Setyowati
Editor : Devi Setyowati

sourece washadvocates.org


Toilet. Apa yang kita pikirkan tentang toilet? Pernahkah kita mendengar tentang hari Toilet Sedunia? Kalau belum mari kita lihat bersama kenapa sampai ada hari toilet sedunia ini. Let’s check it out!
Tanggal 19 November 2015 kemarin menjadi perayaan hari toilet sedunia. Sejak 2001, World Toilet Organization (WTO) mencanangkan tanggal 19 November sebagai Hari Toilet Sedunia atau World Toilet Day (WTD). Hari toilet sedunia baru digaungkan untuk menunjukan kepedulian terhadap orang-orang yang tidak memiliki akses terhadap toilet dan sanitasi. Jumlah penduduk dunia telah mencapai 7 milyar tetapi 2,5 milyar orang tidak mendapatkan akses sanitasi yang bersih. Dan faktanya bahwa 1 milyar orang membuang kotoran di tempat terbuka. Menurut laporan UNICEF dan WHO yang dirilis tahun 2012, lebih dari 1,1 miliar orang di dunia masih buang air besar di tempat terbuka. Dua belas negara dengan jumlah penduduk tanpa akses terhadap sanitasi layak tertinggi yaitu: India (626 juta), Indonesia (63 juta), Pakistan (40 juta), Ethiopia (38 juta), Nigeria (34 juta), Sudan (19 juta ), Nepal (15 juta), China (14 juta), Nigeria (12 juta), Burkina Faso (9,7 juta), Mozambik (9,5 juta), dan Kamboja (8,6 juta).
Setiap dunia memiliki cara yang berbeda untuk melakukan World Toilet Day. Pada tahun lalu, salah satu negara yang merayakan hari toilet sedunia adalah Amerika Serikat tepatnya di New York. Hari toilet sedunia dirayakan tepat di depan kantor PBB dengan menciptakan balon raksasa yang berbentuk toilet. Sedangkan di India yang memiliki permasalahan yang lebih pelik mengenai toilet nmerayakan dengan menggelar aksi demonstrasi. Warga India menggelar aksi dengan menyalakan lilin sebagai tanda keprihatinan mereka terhadap penggunaan toilet yang sangat minim dan tidak jarang membuat wanita yang akan membuang kotoran di luar rumah terkena imbasnya seperti di perkosa.
Berbeda dengan Indonesia yang kemarin merayakan Hari Toilet Sedunia 2015. Kementerian Kesehatan dan UNICEF Indonesia menggelar Aksi Nasional Tinju Tinja fase kedua tepat pada World Toilet Day. Dikutip dari laman Twitter Puskomblik Kemenkes bahwa aksi tersebut bertujuan untuk perubahan perilaku masyarakat sadar terhadap dampak BABS (Buang Air Besar Sembarangan). Aksi tersebut bersinergi dengan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang dicanangkan oleh pemerintah. Langkah tersebut diharapkan mencapai target pada Indonesia bebas BABS 2019. Dengan adanya World Toilet Day dapat menyadarkan kita bahwa kebersihan toilet harus tetap dijaga demi kesehatan kita dan pengguna lainnya.

Note : Versi asli tulisan ini pernah dipublikasikan pada Majalah MISI STIKES Aisyiyah Yogyakarta Edisi Desember 2014.

Area X : Hymne Angkasa Raya

/ 20151113 /

Penulis            : Eliza V. Handayani
Penerbit           : Dar! MIZAN, Bandung
Tebal               : xxiv + 368 halaman 
Cetakan           : Juli 2003



Eliza V. Handayani…..mewakili generasi terbaru yang akan dimiliki abad 21, seperti Fansuri, terpelajar, futuristic, indah, dan kreatif. —Taufiq Ismail


Buku ini merupakan buku lama yang terbit pertama kali tahun 2003. Sebelum terbit dalam bentuk novel, Area X adalah naskah film yang menjuarai Lomba Penulisan Film tahun 1999. Eliza saat menulis buku ini menggunakan rujukan 33 buku, jurnal dan bulletin. Eliza menggunaka rujukan tersebut untuk memperkuat sains, teknologi dan keilmiahan yang terkandung dalam novelnya. Buku ini berbeda dengan novel fiksi yang marak saat ini. Saya lebih suka menyebutnya sebagai novel fiksi ilmiah karena tidak terlepas dari beberapa penggunaan istilah ilmiah yang ada. Secara tidak langsung ketika kita membaca novelnya, kita bisa mempelajari pula astronomi, astrologi, astrofisika, astrobiologi, sains, ufologi dan teknologi modern yang dipaparkan dengan bahasa yang lugas dan mudah dipahami. Novel ini tidak hanya berkisah pada seputar ilmiah saja. Penulis juga menyuguhkan cerita persahabatan dan percintaan antara Yudho, Elly, dan Rendy.

Yudho dan Rocky adalah mahasiswa pascasarjana. Pada tahun 2015, mereka menemukan sebuah rahasia tak terduga di Area X (read : area sepuluh), yang merupakan pusat penelitian IPTEK mutakhir di Indonesia 2015 yang berjumlah 10 area. Yudho dan Rocky mencari tahu rahasia apa yang dilakukan di Area X. Rasa penasaran mereka yang belum tuntas  menghasilkan kematian Rocky. Elly yang merupaka seorang mahasiswa astrofisika menemukan keganjalan dalam kecelakaan Tyas. Dia mengaku melihat piring terbang di dekat Area X. Rasa penasaran Elly mempertemukan dia dengan Yudho di Hadeslan, kota satelit yang mengelilingi Jakarta. Akankah mereka bisa menyingkap rahasia tersembunyi di Area X? Dan siapakah Rendy yang muncul di tengah – tengah kedekatan antara Elly dan Yudho? Temukan jawabannya dalam novel ini. 



"Berpeganglah selalu pada diri sendiri. Tapi akan selalu ada, meskipun sedikit,meskipun tiada kau rasakan,orang-orang yang selalu berpikir sepertimu,yang bisa memahamimu,dan bisa menyayangimu. Tak seorang pun benar-benar sebatang kara.  Kita tidak pernah benar-benar sendirian......"


(Note: Tulisan ini dimuat di Majalah MISI STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta Edisi Desember 2014)

Goodbye December 2014

/ 20141231 /

Berpijak pada angka 31 di bulan akhir dalam tahun 2014. Mengingat rekaman yang jelas dalam pikiran apa saja yang telah dilalui baik up, flat and down dari setiap scene kehidupan. Menyesalkah apa yang telah saya lewati?

Tidak sama sekali.

Saya sangat dan sangat belajar dengan sungguh mengenai kehidupan di tahun ini. Banyak pengalaman pahit, hambar dan manis yang telah saya lalui. Walaupun terkadang saya masih membatin,"Ahhh...andai saja tidak seperti itu!"

Well, itulah kehidupan. Memang getir dan tidak mudah. Tetapi saya menjadi lebih kuat tiap harinya. Saya menjadi lebih dewasa dalam berpikir, bersikap dan mengambil setiap keputusan yang menuntut saya dalam batasnya waktu yang ada.

Masih ingat dengan jelas dalam memori saya di awal 2014 bahwa saya tidak membuat suatu target atau pencapaian yang ingin saya raih. Saya hanya mengikuti kata hati dalam tiap tindakan dan terkadang mengalir seperti air. Awal tahun yang dimulai dengan semangat menempuh pendidikan kembali, bertemu dengan dunia baru yang lebih luas dalam menjajal kemampuan hingga ke kota dan pulau lain, menghadapi konsekuensi dari tanggungjawab yang 'sengaja' ditinggalkan, mendapat apresiasi dari orang-orang yang sebenarnya hanya sesaat, membuat masalah dengan seseorang yang dari awal respect terhadap saya, melewati momen dan peluang bahagia karena ulah sendiri, masuk dalam 'lubang buaya', menemukan dunia yang baru dalam passion, kembali dalam passion yang telah hilang, serta menghadapi kenyataan yang tidak ingin dialami oleh keluarga. Semuanya terkumpul menjadi satu rangkaian yang benar-benar menghantam saya bahwa saya masih bukanlah apa-apa di dunia ini. 

Bila dirasakan betul, secara garis besar kehidupan pribadi saya terbengkalai. Mengejar hanya pada satu sisi mengakibatkan berat sebelah. Hidup saya masih terasa kurang. Banyak melewati orang-orang yang dengan tulus memberikan tangannya hanya karena satu dan beberapa alasan. Itulah keputusan saya. Namun, saya tetap yakin bahwa segala yang telah terjadi ada makna dibaliknya. Dan apapun keputusannya pasti tetap ada manfaat yang berarti.

Goodbye December.

Eksotisme Panorama Pantai Klayar

/ /
Tidak pernah disangka bahwa Jawa Timur tidak habis – habisnya memiliki pantai eksotis. Salah satu yang menarik adalah pantai Klayar yang tepat berada di Desa Kalak, Kecamatan Donorojo, Kabupaten Pacitan. Ke-eksotis-an pantai Klayar bisa mengalahkan pantai Parangtritis yang ada di Yogyakarta. Bahkan, saat pertama kali berpijak di pantai Klayar, kita bisa menyebutnya seperti Tanah Lot di Bali.

Pantai ini berjarak sekitar 40 km ke arah barat dari kota Pacitan. Perjalanan menuju pantai Klayar dapat menggunakan motor ataupun mobil pribadi. Kita harus melalui medan jalan yang tidak mulus untuk mencapai pantai tersebut. Jalanan yang tidak mulus menjadi tantangan tersendiri yang akan membuat adrenalin kita berpacu. Ada beberapa jalan yang sudah mulai diperbaiki guna akses menuju pantai Klayar. Tetapi tidak bisa dipungkiri bahwa jalan yang sempit dan rusak dengan kelokan tajam serta rute jalan yang naik turun cukup ekstrim melewati perbukitan harus tetap dilalui. Semua itu akan terbayarkan dengan tuntas saat kita sampai di pantai Klayar dengan pemandangan yang masih alami dan eksotisnya.


Pantai Klayar sangat jauh berbeda dengan pantai Teleng Ria Pacitan yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas. Pantai yang menjadi salah satu seni mahakrya Sang Pencipta yang memiliki keindahan luar biasa. Pantai Klayar memiliki hamparan luas pasir putih yang membentang dengan ombak air yang tidak tenang memecah bibir pantai. Air laut yang berwarna biru dan batu karang yang berdiri kokoh menjadikan kekuatan magic yang dapat menarik pengunjung untuk berdecak kagum saat menikmatinya.


Sebelah timur pantai akan tampak karang tinggi yang menjorok ke tengah laut. Batu karang inilah yang dituju oleh hampir semua orang yang mengunjungi Pantai Klayar. Ombak berkali-kali menghempas batu karang dengan kuat dan menimbulkan efek air terjun di dindingnya dengan buih-buih putih yang cantik. Karang ini cukup unik, kalau diperhatikan mirip dengan bentuk Sphinx di Mesir. Ada sebuah celah di salah satu batu karang. Ketika ombak datang dengan cukup deras, sebagian airnya masuk ke bawah batu dan menyembur ke atas seolah sebuah air mancur raksasa yang bisa mencapai ketinggian hingga 10 meter. Air mancur ini juga disertai dengan suara mirip siulan sehingga sering disebut sebagai seruling laut.

Pantai Klayar adalah satu diantara sekian banyak pantai yang masih masuk kategori pantai natural dan belum terkelola secara maksimal di Pacitan. Namun demikian, penduduk setempat sudah memanfaatkan Pantai Klayar ini untuk nilai ekonomis. Beberapa fasilitas yang tersedia di pantai ini cukup menambah pesona Pantai Klayar.

Satu hal lagi yang membuat kawasan ini berbahaya adalah karena posisi karang yang menjulang di area ini langsung berbatasan dengan palung laut yang dalam. Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, pengelola setempat membuat pengamanan di area tersebut dengan cara memasang papan peringantan dan pagar-pagar kecil. Selain itu, terdapat guide yang membantu kita menikmati keindahan batu karangnya.


Bagi kita yang memulai perjalanan dari Yogyakarta sangat menguntungkan karena rute paling cepat dan direkomendasikan mulai dari daerah Gunung Kidul, Yogyakarta. Waktu yang dibutuhkan meuju pantai Klayar melalui daerah Wonosari hanya sekitar 2,5 jam saja. Rute menuju Pacitan dari Gunung Kidul Wonosari yaitu Wonosari – Pathuk – Kota Wonosari – Pracimantoro – Giribelah – Perbatasan Jateng Jatim – Punung – Pantai Klayar. Saya menjamin bahwa kalian akan merasa puas berada di Pantai Klayar.



Ada Apa Dengan Cinta 2002 - 2014 ???

/ 20141115 /
Tak tahu.....Ada apa dengan cinta?
Dan aku akan kembali dalam satu purnama
Untuk mempertanyakan kembali cintanya
Bukan untuknya, bukan untuk siapa
Tapi, untukku
Karena aku ingin kamu!
Itu saja



Seminggu yang lalu, akhirnya LINE merilis video mini drama, kurang lebih 10 menit. Video ini memang ditunggu-tunggu oleh penikmat perfilman Indonesia. Terutama mereka yang 12 tahun lalu pernah mengikuti perjalanan cinta antara Cinta dan Rangga. Bagi saya sendiri pun, saya menantikan video mini drama tersebut. Kenapa? Karena saya ingin melihat, mendengar dan merasakan jawaban atas pertanyaan yang "menggantung" selama 12 tahun.

Well, dulu saya sempat ingin sekali dan sempat ikut mengirimkan tweet petisi kepada Mira Lesmana untuk melanjutkan cerita dari film yang membekas di memori, Ada Apa Dengan Cinta?. Entah kapan tepatnya saya ikut-ikutan nge-tweet, saat itu Mira Lesmana sedang membahas ide cerita dibalik pembuatan AADC, ketika semua yang mengikuti timeline-nya berharap ada AADC 2 ataupun kelanjutannya. Waktu berlalu lama sekali. Sampai saya lupa dengan pembahasan tweet pada saat itu. Dan tanpa disangka-sangka, berita yang mengejutkan tetapi membahagiakan bahwa Mira Lesmana didapuk oleh LINE untuk bekerjasama membuat cerita kelanjutan dari AADC.

Saya akui dan acungkan jempol bagi LINE karena mempunyai ide yang brilliant dalam membawa brand-nya dan memperkenalkan fitur 'Find Alumni' dengan memakai AADC sebagai 'senjatanya'. Dan bidikannya pun tepat sasaran, malah sangat luas sekali. Film AADC hits di tahun 2002, 12 tahun lalu. Digemari oleh remaja bahkan ABG seperti saya di usia 13-14 tahun. Di tahun sekarang, penggemar yang dulu telah berubah menjadi dewasa dengan rentang usia 25 hingga 35 tahun. Ditambah dengan ABG dan remaja saat ini yang doyan menggunakan social media di smartphone. Secara realistis, kita bisa menebak bahwa 'senjata' tersebut sangat tepat sasaran dan sukses.


Semua terlihat berbeda dari segi penampilan dari pemain-pemainnya. 12 tahun adalah waktu yang lama sekali. Tetapi secara sikap dan peran yang mereka semua bawakan tetap masih sama seperti 12 tahun silam. Gaya bicara Cinta tidak berubah banyak. Alya yang masih tetap kalem. Dan pastinya Rangga yang always look so cool dengan berbagai gaya dan sikapnya. Saya akui, saya mulai suka dengan Nicholas Saputra semenjak dia berperan di AADC. Bukan karena terkait faktor ketampanan saja. Dari segi kecerdasan dan cara bicaranya saya suka. Tidak seperti aktor Indonesia kebanyakan.

Setelah menonton mini drama AADC 2014 secara keseluruhan, saya suka dengan ending-nya. Dikatakan puas tidak juga. Karena satu sisi saya mencoba untuk berada di sudut pandang Cinta mengapa setelah 12 tahun lamanya move on tersebut gagal. Dan apa yang terjadi selama 12 tahun tersebut dengan Rangga? itu yang saya pertanyakan. Tanpa kabarkah sedikit pun via Twitter, Facebook, WA ato cuma surat via pos? Jika saya mengalami hal tersebut secara nyata, saya tidak yakin bisa bersikap seperti Cinta atau tidak. Tetapi apa yang dikatakan Alya bahwa semuanya perlu kesempatan baru saya rasa memang betul. 

Pemikiran dewasa yang saya ambil dari mini drama tersebut bahwa memang semuanya tidak melulu diluapkan emosi. Secara kedua tokoh utama tersebut dikatakan sudah dewasa sekali. Rangga yang telah mencoba mengirimi pesan maksudnya, tidak memaksa Cinta untuk menyetujui maksudnya. Rangga mengerti atas apa yang selama ini yang sudah dilakukan. Di sisi lain, Cinta pun tidak dengan mudah langsung membuka hatinya. Menatanya. Dipikirkan dengan baik-baik. Dan keputusan yang diambilnya adalah tepat.



(Rangga) 
Detik tidak pernah melangkah mundur tapi kertas putih itu selalu ada


(Cinta) 
Waktu tidak pernah berjalan mundur

Dan hari tidak pernah terulang


Tetapi pagi selalu menawarkan cerita yang baru

(Rangga) 
Untuk semua pertanyaan yang belum sempat terjawab





November, the belated greeting

/ 20141105 /

Memasuki hari kelima di bulan kesebelas dalam tahun 2014 ini. Fuhhhh...., menjelang pergantian tahun sudah mulai mendekat sedikit demi sedikit. Salam jumpaku denganmu, Mr. November, sedikit telat -well, bagiku termasuk sedikit, entah bagimu-. Sengaja? Maybe yes n no. Well, it's no matter now.

Di kalender yang tergantung di dinding rumah nampak tidak ada tanggal merah di antara hari senin hingga sabtu. Yang ada hanya tanggal merah di hari minggu. Saya berduka cita bagi yang mengharapkan tanggal merah selain hari minggu. Walaupun saya sendiri tidak terlalu memusingkannya. Karena sementara ini saya menikmati hari - hari luang saya tanpa terikatdemham kata "sekolah" ataupun "kerja". Tapi entahlah. Apakah sepanjang bulan ini saya menikmati atau tidak. Harapan terdalam saya "Tidak!"

"Let's make the awesome month with me!", kalimat ajakanku kepadamu, Mr. November. Dengan menikmati hari-hari luang di awal bulanmu bukan berarti saya hana berleha-leha tanpa adanya prioritas dan kegiatan. Sejumlah kesempatan yang saya dapatkan tidak saya ambil. Hal tersebut sudah melalui pemikiran yang matang dan konsekuensi yang mungkin akan saya dapatkan. Tetapi saya yakin bahwa masih ada kesempatan besar di depan yang lebih untuk kita dengan tetap kita berusaha. Saya ingin membuat hari-hari saya di bulanmu lebih menakjubkan dengan rencana-rencana tak terduga sebelumnya. Mungkin nanti bagi orang lain it's not awesome. But it's no matter coz i'm the actress in my life.


IG

it's me

Foto Saya
devi setyowati is my full name // a midwife // interested with the words world // to be a simple thinker // chocolate addict // cappucino addict // "i am not the best but i am trying my best"

Blog Archive

 
Copyright © 2010 devilove, All rights reserved
Design by DZignine. Powered by Blogger